Siap Menjadi Mobilitas Perekonomian di Kalimantan, Bandara VVIP IKN Diperluas Jadi 621 Hektar

 


Bandara Very Very Important Person (VVIP) atau Naratetama di Ibu Kota Nusantara (IKN) diperluas menjadi 621 hektar. Hal ini menyusul tambahan persediaan tanah milik Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik Badan Bank Tanah (BBT) yang diserahkan kepada Otorita IKN melalui penandatangan kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero).

Sebelumnya, parasarana yang mendukung kelancaran transportasi udara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ini dirancang seluas 403 hektar. Penambahan lahan HPL Bandara VVIP tersebut menjadi 621 hektar. Selain itu, BBT juga menyediakan lahan untuk Jalan Tol IKN Seksi 5B.

Kepala BBT Parman Nataatmadja menuturkan komitmen lembaganya yang tertuang dalam PP 64 Tahun 2021 tentang Kewenangan Badan Bank Tanah dalam menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan. ”Kami harapkan Insya Allah dengan kerja sama ini dapat sesegera mungkin mendukung pertumbuhan yang ada di IKN dan di wilayah HPL BBT sebagai daerah penyangga,” ujar Parman.

Parman menambahkan, komitmen BBT di daerah penyangga dalam kerangkan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), juga dengan penyediaan lahan untuk masyarakat yang berhak melalui program reforma agraria seluas 1.873 hektar. Sementara itu, Direktur Utama PT Bina Karya Boyke Prasetyanto mengatakan, wilayah HPL Badan Bank Tanah merupakan area penyangga yang cukup dekat dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN.

Dengan demikian potensi untuk mendorong pengembangan dan pertumbuhan di Ibu kota Negara sangat besar dilakukan di kawasan HPL BBT. ”Kenapa kami ingin sekali bekerjasama dengan BBT? Karena ada beberapa fungsi yang diminati investor akan lebih tepat dilakukan di HPL BBT. Salah satunya industrial estate,” ucap Boyke. Boyke menambahkan, industrial estate tidak diagendakan di KIPP lantaran daerah tersebut merupakan kawasan pemerintahan. ”Itu salah satu potensi yang kami lihat ada di HPL BBT,” cetus Boyke.

Kedua, ada minat dari beberapa developer yang akan membagun rusun atau rumah tapak untuk kepentingan non-ASN yang bukan kategori high end, namun medium to low. Terakhir, kehadiran Bandara VVIP IKN di HPL BBT diharapkan dapat dikembangkan tidak hanya untuk melayani penumpang tapi juga logistik. Selain itu, Aerowisata di Bandara VVIP IKN juga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan pariwisata di PPU. ”Ini menjadi suatu keniscayaan yang tidak bisa dipisahkan dari semua kegiatan ekonomi,” pungkas dia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama