Pemindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dinilai tak hanya memindahkan lokasi dan perangkatnya, melainkan menjadi simbol lompatan untuk transformasi bangsa Indonesa menjadi lebih maju. “Pemindahan ibu kota salah satunya menjadi simbol lompatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan transformasi menuju Indonesia yang lebih maju dan adaptif dengan perubahan,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong
Menurut Dirjen Usman Kansong, perencanaan yang matang untuk IKN mengintegrasikan enam klaster ekonomi, yakni industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata dan pariwisata kebugaran, bahan kimia dan produk kimia, serta energi rendah karbon.
Selain itu, perencanaan IKN juga mengintegrasikan dua klaster pendukung, yaitu klaster kota cerdas (smart city) dan pusat industri 4.0, serta klaster pendidikan terkini. “Semuanya akan mengimplementasikan inovasi yang diharapkan menjadi pemicu perkembangan di daerah- daerah lain seluruh Indonesia,” kata Dirjen IKP Kominfo.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, menjelaskan visi Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP) di IKN adalah model kota masa depan berbasis hutan dan kepulauan sebagai simbol transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia.
Sedangkan indikator kinerja Kota Nusantara sebagai kota cerdas Indonesai masa depan (Future Smart City of Indonesia), yaitu kesejahteraan masyarakat, ekologis dan preservasi lingkungan alami, konektivitas kawasan/transportasi, infrastruktur kawasan, dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Konsep Kota Cerdas KIPP – IKN ini semuanya harus memperhatikan kaidah-kaidah infrastruktur cerdas (green and smart building), pelayanan cerdas, ekonomi cerdas, pemerintahan cerdas, dan lingkungan cerdas,” jelas Diana.