Proyek jumbo Ibu Kota Nusantara (IKN) akhirnya mendapatkan pendanaan untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Hal ini menyusul nota kesepahaman untuk Net-Zero Water Supply Infrastructure Project di IKN antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), dalam World Water Forum ke-10, Bali. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sebenarnya pemerintah punya SPAM di IKN yang menghasilkan 300 liter per detik.
SPAM dengan pendanaan APBN itu bakal beroperasi pada akhir Juni 2024. Namun, kebutuhan air di IKN mencapai 600 liter per detik sehingga perlu ada tambahan. Hasil dari proyek kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan ini juga disebut bakal ramah lingkungan karena listriknya 100 persen dari tenaga surya. "Hasilnya nanti menjadi air minum, bukan air bersih," sebut Basuki.
Selain pendanaan di IKN, Pemerintah juga mencapai kesepakatan untuk pendanaan proyek SPAM Regional Karian-Serpong. Pendanaan SPAM Karian-Serpong ini dilakukan oleh International Finance Corporation (IFC), Asia Development Bank (ADB), K-Exim, Bank of Singapore, dan PT Karian Water Service.
SPAM Regional Karian-Serpong merupakan proyek strategis nasional (PSN) berkapasitas 4.600 liter per detik. Fasilitas ini diharapkan dapat menyalurkan air minum kepada 1,84 juta penduduk yang tinggal di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, khususnya di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Nilai investasinya mencapai Rp 2,4 triliun. “Dengan adanya penandatangan kesepakatan pendanaan ini, saya optimistis proyek ini akan segera selesai,” ujar Basuki
Tags:
Joko Widodo