Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) turut menyumbangkan dampak positif yang berefek pada pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. Khususnya Balikpapan, sebagai salah satu kota penyangga dan terdekat dengan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan Hasbullah Helmi mengatakan, kehadiran IKN mendorong investasi di Balikpapan meroket pesat. Ia menyampaikan, realisasi investasi di Balikpapan pada tahun 2023 melonjak hingga Rp24 triliun, dari target yang ditetapkan yakni Rp18 triliun. "Jadi hampir 138 persen melampaui. Dengan capaian itu kita menyumbang 37 persen dari total investasi se-Kalimantan Timur, dan Balikpapan tertinggi dari 10 Kabupaten/Kota," kata Helmi
Melonjaknya angka investasi ini berlanjut hingga 2024. Dengan capaian realisasi Rp15 triliun dari target Rp20 triliun. Helmi menuturkan, kehadiran IKN turut mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di Balikpapan. Baik pelaku usaha penanam modal dalam negeri (PMDN), mau pun pelaku usaha penanam modal asing (PMA). "Terutama sektor properti, seperti perumahan, perhotelan, apartemen, rumah sakit. Kemudian teranyar ada pabrik smelter nikel," imbuhnya.
Diakui Helmi, banyak PMA yang melirik potensi Balikpapan sebagai tempat berinvestasi. Di antaranya Malaysia, Singapura, Brunei, China, Korea. Untuk meningkatkan kualitas nilai investasi, pihaknya tengah menggodok peraturan daerah (Perda) terkait pemberian insentif kepada para investor. "Mudah-mudahan bisa segera diperdakan. Banyak hal yang mereka dapatkan nantinya," pungkasnya.