Pada kuartal pertama tahun 2024, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mempertahankan iklim investasi yang kondusif dengan mencatat pertumbuhan investasi asing sebesar 7,30 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Kaltim, Budi Widihartanto menyebutkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh Penanaman Modal Asing (PMA) yang meningkat signifikan sebesar 16,78 persen yoy. Jauh melampaui kenaikan pada kuartal sebelumnya yang hanya 3,79 persen yoy.
Menurut Budi, komitmen terhadap pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan sektor swasta telah menjadi faktor utama dalam meningkatkan kepercayaan investor. "Lebih tingginya pertumbuhan investasi asing tersebut didorong terutama oleh terjaganya kondusivitas iklim investasi di Kaltim seiring masifnya pembangunan berbagai infrastruktur yang sedang berlangsung, khususnya di IKN (Ibu Kota Negara)," ujarnya
Budi juga menambahkan bahwa sektor primer dan sekunder telah menjadi pendorong utama kinerja investasi asing di Kaltim untuk kuartal I/2024. PMA di sektor primer, yang mencakup kehutanan, perikanan, pertambangan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, tumbuh sebesar 5,38 persen secara tahunan, melonjak dari kuartal sebelumnya yang hanya 1,11 persen.
Sementara itu, sektor sekunder yang meliputi industri pengolahan mengalami pertumbuhan PMA dari minus 46,89 persen yoy menjadi 17,05 persen yoy. Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,99 persen yoy.
Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, Kalimantan Timur terus menunjukkan potensinya sebagai destinasi investasi yang menarik, didukung oleh proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yang berlangsung di wilayah tersebut, termasuk proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN).