Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyusun peta jalan pendidikan untuk memajukan pendidikan Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. "Kami sedang susun peta jalan pendidikan dan mungkin pertama kali di Indonesia," kata Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN Alimuddin.
Penyusunan peta jalan pendidikan untuk memajukan pendidikan di Kota Nusantara itu, kata dia, ditargetkan rampung pada Mei 2024. Kebijakan pemerintah pusat menyangkut sektor pendidikan yang sudah berjalan dan tergantung pada regulasi yang mengikat dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang tidak mungkin diubah sehingga disusun peta jalan pendidikan agar program dapat tepat sasaran.
OIKN juga telah memberikan pembekalan peningkatan kapasitas guru dalam pembelajaran berpusat pada murid di kawasan Kota Nusantara bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Melalui pembelajaran itu, katanya, tenaga pendidik diberikan keleluasaan untuk membentuk sebuah peraturan yang baru, tetapi tidak bertentangan dengan filosofi atau landasan pendidikan di Indonesia. "OIKN ingin semua tenaga pengajar atau guru di kawasan Kota Nusantara menjadi guru penggerak," ujarnya.
Semua tenaga pendidik di kawasan Kota Nusantara, seperti di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa, Samboja, dan Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, juga memiliki kemampuan menjadi guru penggerak.
Kebijakan pendidikan Kota Nusantara, kata dia, menggunakan program merdeka belajar plus lebih padat dan simpel, sehingga peserta didik menjadi lebih baik dalam mendapatkan pembelajaran sekaligus untuk mengembangkan bakat serta minat. "Kami dukung ibu kota negara baru Indonesia, tapi juga muncul kekhawatiran karena potret pendidikan yang ada di wilayah Kota Nusantara saat ini masih jauh dari harapan," ucap Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Provinsi Kalimantan Timur Wiwik Setiawati