Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan sektor agrikultur Ibu Kota Nusantara diarahkan untuk menghasilkan pangan alternatif yang berkualitas dan ramah lingkungan. "Untuk food systems yang ada di IKN, seperti yang menjadi arahan dalam perincian rencana induk, untuk menghasilkan pangan-pangan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas, termasuk dari sisi protein misalnya lebih banyak dikembangkan pada protein-protein nabati," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Myrna, produksi pangan yang lebih ramah lingkungan tentunya perlu ditunjang melalui transformasi pada sektor pertanian di IKN untuk menjadi climate smart agriculture, dan hal tersebut prosesnya sudah dimulai oleh OIKN saat ini. "Kita ingin menciptakan generasi yang lebih sehat dan diawali dari konsumsi. tentunya hal yang diperhatikan bagaimana kualitas dan ketersediaan pangan yang ramah lingkungan menjadi strategi penting dalam sektor agrikultur di IKN Nusantara," katanya.
Sebagai informasi, sektor pertanian Ibu Kota Nusantara harus menjadi model pertanian yang terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata akan diungkit dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai superhub ekonomi, yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk transformasi ekonomi di Ibu Kota Nusantara dan Provinsi Kalimantan Timur serta Daerah Mitra di Pulau Kalimantan.
Superhub IKN Nusantara dapat diwujudkan melalui pengembangan sejumlah klaster ekonomi yang berdaya saing dan inovatif dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan berkualitas, salah satunya klaster industri berbasis pertanian berkelanjutan yang mencakup pengembangan pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati yang berkelanjutan dan tanggap menghadapi tren kesehatan/ kebugaran masa depan. Pengembangannya berfokus pada protein nabati, herbal dan nutrisi, serta produk ekstrak tumbuhan.
Pengembangan Superhub digerakkan dengan pengembangan pusat produksi dan inovasi makanan nabati, serta pangan berkelanjutan dan tangguh di masa depan untuk mendukung kesehatan/kebugaran. Hal ini didasari pada aspirasi untuk beralih fokus dari komoditas pertanian biasa ke proses manufaktur yang memiliki nilai tambah, dengan memanfaatkan tren pasar mengenai kesehatan dan keberlanjutan, serta keanekaragaman hayati alami di wilayah Kalimantan Timur.
Tags:
Joko Widodo