Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke IKN Nusantara bakal mendapat satu unit apartemen. Hal itu diungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas. Namun untuk pemindahan tahap awal pada 2024, apartemen itu diprioritaskan untuk ASN yang sudah berkeluarga. Sementara, ASN yang masih melajang alias jomlo harus berbagi satu unit dengan rekan lainnya.
"Di tahap awal banyak yang jomlo ini yang belum berkeluarga. Maka nanti di-cluster, diklasifikasi sharing dulu, kantornya kan sharing, sehingga huniannya bisa lebih banyak," ujar Anas. Ia menambahkan bahwa kelak jika ASN yang jomlo sudah menikah, maka akan mendapat satu unit apartemen.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena pada tahap awal belum semua hunian bagi ASN rampung. Berdasarkan data yang ia paparkan, pada tahun ini akan ada 29 tower dengan total 1.740 unit apartemen khusus ASN. Adapun pemindahan ASN ini akan dimulai pada September mendatang. Pada tahap awal ini, sebanyak 11.916 ASN di 38 kementerian atau lembaga (K/L) akan dipindahkan. Selain itu, sebanyak 179 pejabat eselon 1 atau JPT Madya juga disertakan.
Pemerintah juga sudah menetapkan skala prioritas untuk kepindahan ASN ke IKN. Adapun beberapa yang termasuk ke dalam prioritas pertama adalah ASN Pertahanan dan Keamanan (Hankam), ASN muda, serta yang memiliki kemampuan digital. Anas menjelaskan skema pemindahan ASN dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, keberangkatan para pegawai ASN ke IKN tak langsung dilakukan oleh ribuan orang secara bersamaan.
Lebih lanjut, Anas mengungkapkan rincian komponen tunjangan bagi ASN yang akan pindah ke IKN pada tahap awal. Tunjangan akan berbentuk paket bernama Tunjangan Pionir. Anas mengatakan akan ada tiga biaya yang ditanggung pemerintah, di antara lain biaya pengepakan, biaya tunggu, dan biaya transportasi. Ia merinci komponen yang mendapat hak tanggungan dalam proses pemindahannya. "Jadi nanti mulai kepindahan, pengepakan barang, transportasi, dan seterusnya, itu akan dibantu," kata dia.