Otorita mengklaim rumah sakit (RS) dan pelayanan kesehatan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal memangkas warga Indonesia yang berobat ke luar negeri.
Kedeputian Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN melaporkan standar dan pedoman pelayanan kesehatan di ibu kota anyar masih digodok. Ini disebut akan mengacu pada beleid terkait, di mana visi IKN sebagai 'Kota Dunia untuk Semua'.
Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito mengatakan pihaknya akan bekerja sesuai amanat tersebut. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan dan RS di IKN bakal dibuat dengan mengacu kualitas dunia atau global "Sehingga nanti pelayanan pendidikan pun akan menjadi rujukan dunia, pelayanan kesehatan pun akan menjadi rujukan dunia. Mengurangi masyarakat Indonesia sekolah dan berobat ke luar negeri," tegas Suwito
Suwito mencontohkan salah satu cara OIKN menggarap RS kualitas dunia di IKN, yakni menghapuskan sistem kelas. Menurutnya, sistem kelas rumit dan memperpanjang proses pelayanan. Misalnya, ketika seseorang ingin dirawat di RS kelas C yang harus mendapatkan rujukan dari rumah sakit kelas D terlebih dulu. Sama halnya mereka yang mau dirawat di rumah sakit kelas A perlu mengantongi surat rujukan dari RS dengan kelas di bawahnya.
"Sehingga konsep ke depan, RS yang ada (di IKN) dengan keunggulan tertentu yang merupakan rumah sakit paripurna, rujukan terakhir dan tidak perlu adanya rujukan dari (kelas) bawah," jelasnya.
"Jadi, RS Internasional Kementerian Kesehatan, itu adalah rujukan untuk otak dan jantung, umpamanya. Siapapun masalahnya terkait otak dan jantung langsung bisa dilayani di RS tersebut, tidak harus dirujuk dari rumah sakit tipe B atau level bawah lainnya," tegas Suwito.