Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berpengaruh pada tingkat investasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan Hasbullah Helmi mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024). "Kehadiran mega proyek IKN sangat berpengaruh pada realisasi investasi di Kota Balikpapan. Hal ini karena Balikpapan merupakan gerbang IKN dan posisinya sangat strategis," ujar Helmi.
Pada 2022 saja, realisasi investasi di Kota Balikpapan mencapai Rp 17 triliun dari target Rp 14 triliun. Setahun kemudian yakni 2023, realisasi investasi tembus angka Rp 25 triliun.
Sementara hingga Kuartal I-2024, total realisasi investasi di Kota Balikpapan mencapai Rp 5 triliun atau tepatnya Rp 5.098.955.500.000. Ini artinya 25,39 persen dari total Target Realisasi Investasi Kota Balikpapan Tahun 2024, yakni sebesar Rp 20 triliun. Realisasi investasi di Kota Balikpapan ini didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan angka Rp 4,3 triliun.
Capaian ini menempatkan PMDN Kota Balikpapan di posisi teratas seluruh Provinsi Kalimantan Timur. Sementara realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 715 miliar, dan menempatkan Kota Balikpapan di peringkat tiga terbesar seluruh Provinsi Kalimantan Timur.
Adapun lima besar sektor pendorongan realisasi investasi di Kota Balikpapan meliputi industri kimia dan farmasi dengan nilai Rp 1,9 triliun. Disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp 577 miliar. Kemudian industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 533 miliar. Berikutnya industri makanan Rp 489 miliar, dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 262 miliar.
Sementara PMA didominasi sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, optik, dan jam senilai Rp 357 miliar. Menyusul kemudian sektor industri kimia dan farmasi Rp 115 miliar. Selanjutnya transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 79 miliar. Di tempat keempat dan kelima masing-masing sektor perdagangan dan reparasi Rp 60 miliar, dan sektor jasa lainnya Rp 39 miliar. "Dari catatan realisasi investasi Kuartal I-2024 ini, telah menyerap 3.057 tenaga kerja," tuntas Helmi.