Jangan Sampai Ketinggalan! Program Kartu Prakerja Berlanjut, Bidik 1,2 Juta Peserta dan Anggaran Rp 4,8 Triliun

 


Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja. Pada 2024 ini, pemerintah akan menganggarkan Rp 4,8 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 1,2 juta peserta. “Anggaran biaya pelatihan Rp4,8 triliun. Kalau targetnya itu kita sekitar 1,2 juta,” beber Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Airlangga menyampaikan, sejak diluncurkan pada April 2020, Kartu Prakerja telah menjangkau 17,5 juta peserta dari 514 kabupaten/kota di Indonesia sebagai penerima program dan memberikan akses pelatihan peningkatan keterampilan melalui skillingreskilling, dan upskilling.

Selama tiga tahun lebih tersebut, Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan secara inklusif diantaranya 51% perempuan, 48% berasal dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2% dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3% dari penyandang disabilitas. Secara akumulasi, Airlangga menyebut bahwa pemerintah menargetkan jumlah peserta Kartu Prakerja akan menembus 19 juta orang pada akhir 2024.

Meski memasuki tahun Pemilu, Airlangga menegaskan bahwa program Kartu Prakerja tak akan terganggu dalam pelaksanaannya. “Pelatihan itu tidak tergantung agenda politik. Jadi seperti sekolah juga, semesterannya tidak tergantung jadwal Pemilu, karena tidak setiap tahun ada Pemilu,” imbuh Ketua Komite Cipta Kerja itu.

Airlangga menilai, Program Kartu Prakerja sangat penting untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dan dapat mengoptimalkan bonus demografi di Tanah Air. “Ada negara yang tidak bisa memanfaatkan bonus demografi. Indonesia punya kesempatan 10 tahun ke depan, tentu harus dimanfaatkan dan salah satu program yang bisa secara masif mendorong peningkatan skill itu Kartu Prakerja,” ujar Airlangga.

Program Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang diluncurkan pada 2020 sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 dengan bentuk program semi bansos dan telah kembali pada skema normal pada tahun 2023. Pada skema normal, bantuan biaya pelatihan yang diterima mengalami penyesuaian, yakni senilai Rp 4,2 juta per individu. Rinciannya sebesar Rp 3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang tersedia dan dapat diakses di berbagai pilihan platform digital mitra Prakerja. Sementara, sisanya merupakan suntikan insentif.

Pembukaan Program Kartu Prakerja tahun 2024 akan segera diumumkan. Program ini menyediakan pelatihan sesuai dengan tren pekerjaan masa kini antara lain, yakni digital skills (codingdata analysiscybersecurity, UI/UX), green skills (carbon accountingsustainable reporting, motor listrik), alat berat (bulldozerexcavator dan commercial driver), penjualan dan pemasaran, administrasi perkantoran, soft skillslifestyle, serta lainnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama